Darwis tere liye
Hallo, tidakkah kita benci dengan orang2 yg suka berdusta? Siapa yang tidak.
Maka, jangan salah, jangan buru-buru ngacung tangan ngaku benci sama
orang suka berdusta, boleh jadi kitalah termasuk orang2 yang suka
berdusta itu, dan lebih mencemaskan lagi, kita justeru mendustakan agama
kita sendiri? Bagaimana mungkin? Tentu saja mungkin. Kita shalat, kita
zakat, kita puasa, bahkan bolak-balik naik haji, tapi kita telah
mendustakan agama kita sendiri? Bagaimana mungkin? Tentu saja, Kawan.
Bukalah surah pendek Al Maa'uun. Banyak orang hafal surah ini, bahkan
anak2 SD sudah hafal. Favorit dibaca pas shalat, pendek soalnya.
Aroaitallazi yukazzibu biddin (1) fazalikallazi yadu'ul yatim (2) wala
yahuddu a'la toamilmiskin; artinya "Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak
menganjurkan memberi makan orang miskin." (Al Maa'uun 1-3)
Dusta sudah semuanya. Benar2 mendustakan agama, shalat rajin, puasa
rajin, zakat rajin, pergi haji iya, tapi menghardik anak yatim, dan
tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Aduh, boleh jadi percuma
kita mengaku beragama jika kita tidak bermanfaat di dunia ini, bahkan
menyakiti anak yatim dan mengabaikan orang miskin. Karena oh karena,
agama itu ada dalam keseharian, ada dalam bertetangga, ada dalam setiap
adab dan prilaku, melebur dalam kalimat, perbuatan, bukan cuma ibadah
besar yang terlihat. Agama itu bukan cuma ketika kita punya paham,
golongan, kaum, guru, lantas merasa lebih baik dari paham, golongan,
kaum lain.
Itulah kenapa disebut mendustakan agama.
Hallo, apakah sudah paham golongan para pendusta?
Wednesday, April 24, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment